Disini Saya akan membahas tentang asala mula kungfu di bentuk
Selamat membaca...................................
KUNGFU
Kungfu
atau gongfu (功夫,
Pinyin: gōngfu) adalah ilmu bela diri yang berasal dari Tiongkok. Akan tetapi,
arti kata Kungfu sebenarnya memiliki makna yang jauh lebih luas, yakni sesuatu
yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan ketekunan yang tinggi.
Dengan demikian, seorang ahli masak yang hebat pun dapat dikatakan memiliki
Kungfu yang tinggi.
Selain kata Kungfu, istilah Wushu
dan Kundao atau Kuntao juga sering dipakai untuk menyebut ilmu bela diri dari
Tiongkok tersebut. Ilmu Kungfu yang sudah menyebar ke Asia Tenggara (terutama
Indonesia) pada masa lalu disebut Kuntao, demikian menurut Donn F. Draeger
dalam bukunya yang berjudul Weapons and Fighting Arts of Indonesia. Akan tetapi
istilah Kuntao tersebut sudah sangat jarang dipergunakan pada masa sekarang
ini.
Kung
Fu adalah suatu seni beladiri dengan teknik pertahanan diri dan penyerangan
atas lawan yang unik dari negeri Tiongkok. Asal mula dan sejarah kung fu pada
umumnya dapat ditelusuri beribu-ribu tahun yang lalu di negeri Tiongkok
dipraktekkan secara rahasia yang selanjutnya meluas dan merata ke daerah-daerah
Timur dalam bentuk dan jenis yang bermacam-macam gerak tekniknya.
Catatan-catatan tertulis tentang perkembangannya boleh dikata sudah tidak ada.
Namun demikian, teori-teori umumnya menyatakan bahwa Kung Fu awal mula berasal
dari Pendeta Budha yang pertama-tama menggunakan teknik mempertahankan diri
dari bahaya dari dalam diri maupun dari luar berupa ganasnya alam yaitu cuaca,
binatang buas dan serangan orang jahat dalam menyiarkan ajaran agamanya.
Bermula dari P'u-t'i Tamo
(Bodhi Dharma), seorang pendeta Budha bangsa India yang datang ke Tiongkok
sekitar tahun 505 - 556 AD. P'u-t'i Tamo menetap di kuil Siauw Liem,
mengembangkan ajaran Buddha Ch'an (Zen). Menciptakan Pat Sian Kun terdiri dari
delapan kemudian dikembangkan sehingga menjadi Jurus 12 Jurus yang disebut Tat
Mo Kun. Perubahan Otot-otot secara klasik (Yit Kin Keng) oleh Tatmo Cousu.
Jurus Cangcorang diciptakan oleh Wang Lang yang terdiri dari 33 gerakan.
Suatu hari beliau tampak
terkejut karena hampir sebagian besar para bhiksu terlihat terkantuk-kantuk
saat mengikuti pelajaran agama. Sejak itu para bhiksu Siauw Liem diwajibkan
berlatih 18 jurus Senam Penyehat Tubuh yang dibawa dari India. Senam tersebut
ditujukan untuk menyehatkan tubuh para bhiksu, karena mereka harus duduk
berjam-jam mendengarkan pelajaran agama. Senam tersebut ternyata di kemudian
hari memberikan warna khusus pada ilmu silat Siauw Liem Sie.
Dengan berjalannya waktu,
apalagi sepeninggal P'u-t'i Tamo, kedelapanbelas jurus senam penyehat tubuh
tersebut hampir saja hilang, dilalaikan oleh para bhiksu. Untunglah, seorang
muda ahli Kung Fu tangan kosong dan pedang versi daratan Tiongkok masuk menjadi
bhiksu di kuil Siauw Liem. Beliau, yang kelak kemudian berjuluk Ciok Yen Shang
Ren, dengan tekun dan sungguh-sungguh mulai membenahi ke-18 jurus tersebut dan
mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu yang baru, 72 jurus,
yang dinamakan Shaolin Kung Fu, karena tercipta di kuil Siauw Liem.
Untuk mencari pendekar ahli
Kung Fu yang bisa menyempurnakan ilmunya, beliau mengembara. Ketika berada di
kota Lancow, beliau melihat seorang tua dihadang oleh seorang penjahat yang
bertubuh kekar. Anehnya, ketika penjahat itu melancarkan serangan, hanya dengan
ketukan jari tangan yang tampaknya dilakukan dengan ringan membuat penjahat itu
jatuh pingsan. Beliau memperkenalkan diri dan secara jujur menceritakan tujuan
pengembaraannya. Ternyata orang tua itu adalah pendekar Kim Na Jiu (Jujitsu
versi Kung Fu). Orang tua itu cuma menyebut nama marganya, Lie. Dengan
perantaraan orang tua itu, beliau dapat berkenalan dengan pendekar Pai Ie Fung,
pendekar tanpa tanding dari propinsi Shansi, Henan dan Hopei.
Ketulusan hati Ciok Yen Shang
Ren dapat mengetuk hati kedua pendekar tersebut, sehingga mereka mau tinggal di
kuil Siauw Liem untuk menyusun suatu ilmu baru berdasar ke-18 jurus Senam
Penyehat Tubuh warisan Tatmo Cou Su, ditambah ke-72 jurus Kung Fu Ciok Yen
Shang Ren, dan digabungkan dengan ilmu kedua pendekar itu sendiri.
Demikian, akhirnya tercipta
182 jurus Shaolin Kung Fu yang dapat dibagi dalam lima macam permainan Kung Fu:
Jurus Naga, jurus harimau, Jurus Macan Tutul, Jurus Ular dan Jurus Bangau.
Ada suatu cerita tradisional
(legenda) tentang Pendeta Budha yang bernama Dharma yang menurut cerita
tersebut Pendeta Dharma berasal dari suku Brahmana di sebelah selatan India.
Pada suatu ketika, Pendeta Dharma pergi ke daratan Tiongkok kira-kira tahun 500
AD dan akhirnya tiba di daerah Liang. Di Ibukota Ching-Kang, ia memberikan
pelajaran dan latihan-latihan pembelaan diri disamping pelajaran agama.
Penguasa kerajaan setempat berminat untuk belajar terutama pelajaran agama dan
ingin menyebarkan ajaran-ajaran Budha keseluruh daerah taklukan.
Pendeta Dharma selanjutnya
meninggalkan daerah Liang dan menyeberangi sungai Yangtze menuju bagian utara
Tiongkok dan tiba di negeri Wei dan menyendiri serta membangun sebuah Kuil yang
kemudian disebut Kuil Siaw Liem (Siaw Liem Sie) di Shung-shan, propinsi Howan.
Ia berdiam diri menyendiri (bertapa) selama waktu sembilan tahun sambil
melakukan zen (meditasi) dengan cara duduk di atas sebuah batu karang yang
besar. Pada saat itulah Pendeta Dharma menemukan rahasia-rahasia jasmani. Ia
mengutarakan kepada murid-muridnya antara lain “semangat dan jasmani harus
bersatu”, dan hal ini menjadi dasar dari kung fu.
Demikianlah kung fu mulai dipraktekkan
oleh biarawan dan Imam-imam Tao Kinisha-Siaw Liem di propinsi Howan yang
merupakan jantung daratan Tiongkok. Dalam biara Siaw Liem, murid-murid
digembleng dengan cara melatih kung fu dan mempelajari seninya tentang hubungan
aspek-aspek mental dan fisik. Kung fu bagi mereka bukan hanya merupakan suatu
pengetahuan teknik membela diri tetapi juga merupakan suatu filsafat hidup.
Kung fu mengandung ide-ide bagaimana memberi perlawanan yang mencelakakan
lawan, melekuk-lekuk secara mudah dan ringan, meloncat dengan segala cara serta
mengambil manfaat/keuntungan dari kekeliruan pelajaran dalam bentuk kehidupan.
Berkat ketekunan para
murid Siaw Liem, kemampuan dan kemantapan serta keahlian mendidik para Imam Tao
maka dalam Kuil Siaw Liem telah terbentuk Pendekar-pendekar yang kuat dan
berdisiplin dalam keahlian membela diri dengan cara kung fu.
Ada beberapa perguruan
kungfu di indonesia seperti : Wushu,wing chun, Shaolin , Ikspi kera sakti, naga
putih, Kungfu ular, dan masih banyak yang lainnya.
Sekian,Terima kasih
#SalamPeoplePower
Bertanyalah dengan bahasa yang baik dan berkomentarlah dengan etika yang benar.