Disni saya akan membahas menganai manipulasi uang yang dilakukan para elite global, elite global adalah penguasa yang dapat mengatur dunia dan mengacak- acak sistem yang ada.
Ok, langsung saja kita bahas
UANG, BANK, dan ELITE GLOBAL
Elite global adalah segelintir orang yang termasuk dalam organisasi secret society, disini kita harus tahu apa itu secret society dan elite global didalamnya
Mereka ditakdirkan untuk menjadi Tuhan di Dunia.
Manusia lain adalah budak bagi mereka.
Ajaran ini sudah ada sejak dulu, di awali oleh raja Nimrod atau Namrudz bin Kanʻān. Yang dulu menciptakan menara Babel untuk melawan Tuhan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Nimrod), dan ketika Nimrod tewas, ideologinya masih dilanjutkan oleh titisan dan pengikutnya.
Cara pandang mereka sangat berbeda dengan kita. Yang kita sebut Iblis bagi mereka Tuhan. Yang kita anggap pembunuhan yang kejam, bagi mereka itu adalah ritual pengorbanan yang teramat suci. Merekalah yang disebut dalam Al-Quran sebagai Al Masih Ad Dajjal. Aliran yang mereka anut dikenal dengan sebutan Free Mason.
Kilasan Sejarah Secret Society
Salah satu tokoh mistik yang membuat ajaran Free Mason adalah Madam Blavatsky seorang cenayang asal Rusia. Ia menerbitkan buku berjudul “The Secret Doctrine – The Synthesis of Science, Religion and Philosophy”.
Perlu anda tahu, bahwa NAZI didirikan oleh Thukle Society penganut aliran mistik Blavatsky. Di Jerman aliran ini berkembang menjadi Fuhrer Society (Pendiri NAZI).
the-order-of-death-or-skull-and-bones-logo Tidak hanya di jerman, di Amerika Serikat aliran ini juga berkembang menjadi Sekte yang bernama “The Order of Death”.
Dari logonya yang bergambar tengkorak dan tulang-belulang akhirnya masyarakat di Amerika Serikat lebih mengenal sekte ini dengan sebutan “Skull and Bones” yang didirikan tahun 1832.
Berikut beberapa daftar nama orang-orang berpegaruh dari berbagai kalangan yang sebenarnya adalah anggota Skull and Bones :
George H. W. Bush (President AS ke 41) dan ayahnya Prescott Bush.
George W. Bush (President AS ke 43).
Henry Luce (Time Magazine) beserta sepupunya.
Harlord Stanley (Pendiri Morgan Stanley.
Henry L. Stimson (Skertaris perang era Rosevelt dan Truman).
Wilam F. Buckley (penulis konservatif Amerika dan komentator).
Averell Harriman (Gubernur New York Jaman Dulu).
William Howard Taft dan ayahnya (Presiden ke-27 dari Amerika Serikat).
Robert Taft (Politikus dan Senator Amerika juga anak dari Wiliam H Taft).
Jhon Kerry (lawan George Bush Jr saat Pemilu).
Dan masih banyak lainnya yang belum saya sebutkan.
Bush dan Hitler adalah penganut Blavatsky yang ajarannya berakar pada raja Namrud. Dalam kepercayaan mereka, surga adalah Atlantis yang katanya tenggelam oleh banjir era nabi Nuh/Noah.
Sebagian kecil orang yang selamat dari banjir itu membangun pradaban baru yang melahirkan bangsa Babylonia kuno. Itulah yang membuat Nimrod membuat menara Babel menjulang kelangit untuk menantang Tuhan. Ia dendam dan membenci tuhan yang menciptakan banjir atas lenyapnya Atlantis.
Secret society ingin menggantikan peran tuhan berkedok science modern. Ribuan tahun lalu aliran ini bergerak dan berkembang secara sembunyi-sembunyi dengan nama Mysteri Schools dengan mengadakan ritual di dalam gua. Jadi meski menara babel sudah runtuh, ajarannya dan pengikutnya tetap hidup dan berkembang (Secret Society).
Silahkan melanjutkan mengetahui sejarah cikal bakal secret society di artikel mengenai Knights Templar.
Setelah anda tahu apa itu secret society dan elite global, sekarang kita akan bahas tentang uang dan bankster
----------------------------------------------- UANG DAN BANKSTER-----------------------------------------
Apabila lapar, orang tidak lagi pergi mencari makanan. Mereka mencari uang. Uang sebagai sarana ekonomi telah berakhir, sekarang uang sudah menjadi tujuan sosial. Seluruh relasi kuasa terbentuk karena tujuan uang. Dan siapa yang mengikat dirinya selain kepada Allah, maka ia akan segara menjadi budak.
Bila uang sudah menjadi tujuan sosial, maka masyarakat yang terbentuk adalah masyarakat budak moderen. Dan siapa yang berhak mencetak uang, dialah sang majikan.
Sang majikan memiliki dan memegang di tangannya tujuan yang ingin dicapai masyarakat itu. Uang.
Syarat pertama agar situasi ini tercipta adalah, masyarakat harus percaya bahwa uang yang mereka bikin itu berharga apapun bentuknya. Bentuknya boleh kertas, byte komputer, saham, obligasi, kwitansi, dan surat-surat utang lainnya yang kelak oleh ilmu ekonomi disebut sebagai surat-surat berharga.
Catatan-catatan itu diperdagangkan, dipertukarkan, ditabung, dan dihitung-hitung pada nilai barang yang riil. Para petani mengejarnya dengan menukar beras, tanah dan apa saja yang bisa mereka kerjakan dengan memeras keringatnya sepanjang hidup. Tapi mereka tinggal mencetaknya.
Para calon penguasa karbitan menggunakan uang untuk memperoleh kursi. Mereka tahu betul mengeksploitasi candu lapar uang di masyarakat demokrat, dan menjadikannya sebagai alat tukar kekuasaan.
Para penimbun harta menggunakan uang untuk menguasai tanah-tanah dengan menjadi agen perbankan, dan menggunakan akses kredit untuk menimbun kekayaan palsu. Mereka membeli kendaraan mewah di atas utang perusahaan dan pemerasan keringat buruh. Keuntungan para penimbun harta ini bukan lagi dari operasional perusahaan, tapi dari perampokan harta perusahaannya sendiri yang dibiayai utang, dan menggadaikan seluruh kepala buruh dengan memotong gaji yang pantas dari mereka.
Badan-badan usaha tidak lebih dari money laundry bagi para pemilik usahanya. Mencuci utang menjadi harta pribadi, lalu disimpan ke luar negeri agar bisa selamat dari perampokan yang lain, yaitu pajak.
Bila perusahaan bangkrut, pemiliknya tetap untung. Buruhnya yang buntung. Dalam kasus bank, maka uang yang dirampok pemiliknya akan ditanggung renteng oleh rakyat lewat keharusan bail out.
Di atas semua itu, siapa yang telah mendapat monopoli istimewa untuk menciptakan uang? Republik? Presiden? Partai-partai? Para Raja?
Tidak. Republik adalah pengawal saja, yaitu operator yang menjalankan fungsi terbesar dari peternakan uang lewat mekanisme utang publik dan pajak. Partai-partai hanya tukang sorak sorai dan dengan kegiatan itu mereka dapat uang tips yang kadang lumayan kalau teriakannya lebih keras dari yang lain. Presiden adalah nasabah koperasi simpan pinjam, dan pemimpin serikat pengutang. Para Raja? Mereka bisa membikin bank sendiri atas namanya, dan mereka menabung kekayaannya di bank lain.
Ternyata, uang juga telah menjelma menjadi sebab dan sekaligus tujuan sebuah negara!
Tujuan utama sekelompok Bankster dan Globalist adalah menguasasi dan mengen dalikan sistem perekonomian global. Dengan demikian seluruh pemerintah yang eksis dimuka bumi ini berada di bawah kontrol dan kendali mereka.
Hal ini tidak diinginkan oleh banyak negara, tetapi mereka tidak sanggup untuk menghela dan melawan. Kelompok ini secara sistematik menancapkan kuku-kukunya hampir diseluruh negara didunia, bahkan mungkin kata-kata dan nada parau yang keluar dari tenggorokan Ban Ki Moon adalah suara mereka. Demikian pula IMF dan World Bank, WTO, NGO, Aktivis dan badan-badan dunia lainnya.
Sejauh ini, negara-negara yang sulit dikendalikan mereka adalah, negera yang tergabung dalam BRICS (Brazil, Russia, India, China, South-Africa). Di bawah perlindungan Rusia dan China, grup baru ini membentuk New Development Bank (NDB). Tentu hal ini membuat gerah para Bankster dan Globalis yang menguasai IMF dan World Bank.
Memang peperangan yang tidak terlihat nyata ini sedemikian rumit dan kompleks, dan sulit dipahami, setiap titik merupakan bagian dari titik lainnya. Peperangan ini “Multi-Dimensional War, with Multi-Spectrum Impact at every corner of organization in the world, and people’s daily life.”
Nilai tukar dijadikan senjata untuk menenggelamkan kedaulatan sebuah negara. Contoh: Negeri ini pernah diserang, dilumpuhkan, dan ditenggelamkan, dengan menggunakan senjata nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang yang mendominasi pasar.
Saat ini, mata uang kita fluktuatif tidak menentu dan selalu mengalami kekalahan. Tapi kali ini bukan karena serangan yang memang sengaja ditujukan untuk Negeri. Serangan ini ditujukan untuk melumpuhkan BRICS, khususnya Rusia dan China; Fokus serangan, Rusia. Penyebabnya: 1) Kekalahan di Syiria. 2) Kekalahan di Ukraina. 3) Kekalahan disebabkan, tidak efektifnya serangan sangsi ekonomi. 4) Kakalahan serangan dari dalam negri Rusia, tehadap Rubel. 5) Digunakan metode serangan mata uang melalui cara lain, dengan mengapresiasi nilai tukar Euro terhadap mata uang Swiss Franc. Namun, ternyata terjadi efek domino, menggoyahkan pasar uang secara global.
Berawal dari sebuah negara dimana siapapun tidak pernah menyangka, sekalipun orang yang paling ahli dalam bidang ekonomi internasional, negara itu adalah: Swiss. Tiba-tiba saja negara ini memaksakan kehendaknya dipasar uang dengan memperkuat nilai tukarnya secara signifikan terhadap Euro; Bulan December 2014: 0.8327 - pada tanggal 23 Januari 2015: 1.0187, tentu sangat mengejutkan negara-negara Eropa yang sangat mengandalkan bahan baku produk mereka pada industri di negara tersebut, harga produk menjadi mahal di dalam negri dan tidak kompetitif di pasar global. Tindakan ini banyak dikecam terutama negara kawasan Eropa, dalihnya adalah, utuk membangkitkan perkonomian negaranya. Pada dasarnya ini adalah serangan kesekian kali terhadap Rusia dari para Bankster, Globalist, dan War Monger, untuk melumpuhkan Rubel. Mengapa? Ingat, ketika Rusia diserang melalui sangsi-sangsi ekonomi, tidak memberi dampak signifikan. Rubel diserang juga tidak membawa hasil, semasa serangan mata uang Rusia ini masih berlangsung, dicoba serangan melalui mata uang Swiss Franc. Pertanyaan kembali menyeruak, mengapa serangan bertubi-tubi ke jantung Negara Federasi Rusia tidak pernah efektif?:
Rusia memiliki persediaan cukup memadai untuk mata uang yang mendominasi perdagaangan Internasional, terutama US Dollar, Euro, dan Yen.
Rusia memiliki cadangan Emas, salah satu yang terbesar didunia, jika tidak dikatakan yang terbesar. Negara, dengan kepemilikan cadangan Emas yang besar tidak akan pernah tenggelam atau terbujur, jika Good Governance diterapkan dengan sempurna, walau diserang, Terkecuali serangan Artileri, Rudal, dan Drone atau Coup de’tat.
Dukungan Rakyat yang semakin hari semakin menguat terhadap Presiden Putin. Bahkan Polling menghasilkan suara 60% lebih menyatakan, bahwa Moskow bersahabat dengan Washington adalah Ide Buruk. Sehingga cara-cara menggoyahkan dengan memancing emosi dan pengerakan massa, tidak akan berhasil. Contoh: Plot pembuhuhan lawan politik Presiden Putin, Boris Nemstov. Banyak kejanggalan atas kematiannya. Bahkan, kejanggalan-kejanggalan dan motif pembunuhannya (Dunia Barat beserta Media Presstitute-nya menuduh Kremlin, merencanakan pembunuhan tersebut) telah menjadi fokus perdebatan pro dan kontra di banyak media alternatif.
Efek Domino dari terapresiasinya Euro, tidak terbendung dan mempengaruhi pasar global, dari Eropa ke Asia dan Amerika latin. Ketika keadaan mulai tidak terkendali, dan sebelum efek yang ditimbulkan akan lebih memperparah Sistem perekonomian global, Bank Central Eropa dan Washington pun berencana mengendalikan dengan kebijakan tertentu. Namun, sebelum kebijakan tersebut di terapkan:
“...the European Central Bank contemplates its own version of bond buying, the Swiss reluctance to abandon the floor on the franc’s exchange rates appeared to be a politically hostile move. Capitulating in the face of the ECB’s plans might have been a politically savvy move – but it was certainly costly. The Swiss National Bank ended up buying massive amounts of foreign currency – an amount equivalent to 85 percent of the country’s gross domestic product.” (americanmonetaryassociation.org)
Benar, kemudian pemerintah Swiss mengambil kebijakan untuk membeli mata uang asing, karena khawatir. Itulah sebabnya kejutan Swiss Franc terjadi hanya sesaat. Yaa...hanya sesaat tapi dampak yang disebabkannya akan berlangsung berbulan, walau pasar telah memperlihatkan kestabilannya kembali.
“Sekali lagi, para Banksters, Globalist, dan War Mongers mengalami kekalahan dalam menghadapi Rusia. Saat ini hanya tertinggal satu langkah lagi yang belum mereka lakukan dari keseluruhan Plot. KEKUATAN MILITER, hanya opsi inilah yang tersisa. Di awali dengan dimulainya “Cold War part II” and become “World War III in the near future”.
Kesimpulannya “JANGAN NAIF MENANGGAPI MELEMAHNYA RUPIAH!!!”, jika terlalu naif, kita akan terjebak oleh Propaganda Politisi Dungu melalui Media Pelacur/Presstitute Media yang dipandu oleh Pundit/Pakar-Wani piro, baik Lokal maupun Global.
Kita harus menghancurkan para elite global dan mengungkap semua kebohongan dan manipulasi uangnya, kita sadarkan banyak orang dan menyelamatkan uang yang larinya tak sesuai.
SAVE INDONESIA, SAVE RUPIAH FOR HUMANITY IN ALL WORLD
Semoga bermanfaat
Akhir kata Wassalamualaikum
#SalamPeoplePower
1 comments:
commentsThanks , gan
ReplyBertanyalah dengan bahasa yang baik dan berkomentarlah dengan etika yang benar.